kesehatan hutan

Rabu, 01 September 2010

                                                    Biologi Dan Ekologi Serangga  
                                              Oleh : Fransina Latumahina.S.Hut.MP
                                                          Dosen Faperta Unpatti Ambon              
Tubuh serangga terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Pada kepala serangga terdapat satu pasang mata majemuk yang terletak di kiri kanan kepala. Mata majemuk itu terdiri dari beberapa puluh atau ratusan bahkan ribuan kesatuan mata facet yang menyerupai lensa. Serangga mempunyai satu pasang  antena  sebagai alat komunikasi antar serangga dan sebagaai alat perasa yang fungsinya untuk mengetahui keberadaan makanan, arah perjalanan, jodoh dan bahaya. Serangga mempunyai beberapa tipe mulut, antara lain tipe menggigit mengunyah, menyerap, menusuk mengisap, penghisap dan mengunyah menjilat (Pracaya, 2003).
Toraks adalah lokomotif tubuh yang mengandung tungkai-tungkai dan sayap-sayap. Toraks terdiri dari tiga ruas yaitu protoraks, mesototoraks dan metatoraks. Pada serangga maksimum terdapat dua pasang spirakel terbuka pada toraks, satu berkaitan dengan mesotoraks, satu dengan metatoraks. Spirakel mesotoraks tidak hanya berfungsi untuk ruas tersebut tetapi juga protoraks dan kepala. Sayap-sayap serangga kebanyakan timbul pada mesotoraks dan metatoraks, secara kolektif dua ruas ini disebut pterotoraks (Borror dkk, 1989).
Sebagian serangga adalah binatang tidak bertulang belakang yang mempunyai sayap. Pada umumnya yang bersayap adalah binatang bertulang belakang misalnya burung dan kelelawar. Serangga yang dewasa pada umumnya berkaki enam tetapi jumlah sayapnya tidak sama dengan enam . Jumlah sayapnya bermacam-macam. Sayap terbentuk dari helaian kulit tipis sederhana yang dapat digerakkan karena adanya otot-otot yang melekat di dasar sayap di dalam dinding badan (Pracaya, 2003).
Pada umumnya, dua pasang sayap terdapat pada ruas-ruas mesotoraks dan metatoraks. Kebanyakan urat-urat daging yang menggerakkan sayap tertempel pada sklerit-sklerit di dinding toraks daripada pada sayap secara langsung dan gerakan-gerakan sayap dihasilkan secara tidak langsung oleh perubahan-perubahan bentuk toraks (Borror dkk, 1989). Perut serangga terdiri dari 11 atau 12 ruas dan tidak mempunyai kaki seperti pada bagian dada. Pada ruas perut yang terakhir terdapat tambahan ruas yang disebut cercus. Bentuknya berupa sepasang ruas yang sederhana menyerupai antena. Cercus yang sangat panjang menyerupai ekor yang jumlahnya 2 atau 3 misalnya pada lalat sehari (Ephemera varia Eaton). Ada pula cercus  yang berbentuk seperti catut misalnya cocopet (Dermaptera).
Segmen perut yang ke-12 disebut telson atau periproct dan tidak pernah ada tambahan (appendages). Lubang untuk buang kotoran terletak pada telson. Alat reproduksi betina terletak di antara ruas ketujuh dan kedelapan pada permukaan bawah (ventral), alat reproduksi jantan terdapat pada batas belakang ruas perut yang kesembilan yang terletak pada permukaan bawah (Pracaya, 2003).
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungan. Lingkungan serangga meliputi faktor fisik seperti temperatur, kelembapan, cahaya dan faktor biologi seperti anggota spesies lain, sumber makanan, musuh alami dan para pesaing (organisme yang menggunakan ruang dan sumber makanan yang sama). Beberapa spesies serangga seperti kumbang belang pada ketimun mempunyai satu generasi setiap tahunnya sementara spesies yang lain mungkin mempunyai beberapa beberapa generasi (Hoffman dan Frodsham, 1993).
            Jumlah individu adalah dasar pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik atau atribut populasi dan komunitas, diantaranya adalah kepadatan, frekuensi, biomassa, distribusi populasi dan produktivitas. Ukuran ekologi yang paling kritis adalah gabungan dari atribut populasi tersebut (Brower et. all, 1990). Populasi adalah kumpulan individu atau kelompok individu suatu jenis mahluk hidup pada suatu waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu. Adapun sifat-sifat khas yang dimiliki oleh suatu populasi adalah kerapatan, laju kelahiran, laju kematian, sebaran umur, potensi biotik sifat genetik, perilaku dan pemencaran. Komunitas adalah kumpulan  populasi dari berbagai spesies yang hidup pada suatu wilayah tertentu (Tarumingkeng, 1999).
Serangga dapat beradaptasi terhadap kondisi lingkungan selama siklus hidup mereka. Untuk bertahan hidup pada musim yang sangat dingin, kumbang ketimun memasuki masa dorman. Pada kondisi dorman, aktivitas metabolisme sangat minim dan tidak ada reproduksi atau pertumbuhan. Dormansi dapat juga terjadi pada saat lain dalam tahun yang sama ketika kondisi alam dapat menyebabkan serangga menghadapi tekanan yang berat .Serangga sering lebih baik dianggap sebagai populasi daripada sebagai individu, khususnya dalam konteks agro ekosistem. Populasi mempunyai atribut seperti kepadatan, distribusi umur dan angka kelahiran serta angka kematian. (Hoffman dan Frodsham, 1993).

Tidak ada komentar: